Wednesday, July 18, 2012

Mengenal Arti Nama Natuna

Sering kita mendengar dari orang-orang sebuah ucapan "apa lah arti sebuah nama?". Namun, percaya atau tidak, nama itu memiliki arti dan sejarah tersendiri. Beberapa tempat diberi nama melalui sebuah sejarah panjang, atau juga berdasarkan kejadian.

Begitu pula dengan Natuna. Ada banyak asal usul tentang nama Natuna ini, mulai dari bahasa Belanda dan China. Mari kita ulas satu persatu.

Kata Natuna di ambil dari bahasa Belanda yaitu “Natunae” yang artinya “alami“. Pulau Natuna bermakna pulau yang alami, dilihat keindahan panorama alamnya seperti gugusan pulau-pulau besar dan kecil dimana keindahannya begitu kental dibentuk oleh alam. Lagi pula sampai sekarang pulau-pulau di Kabupaten Natuna yang terdiri dari beberapa obyek wisata yang masih natural di beberapa wilayah seperti Ranai, Sedanau, Pulau Subi, Pulau Laut, Kelarik, Midai, dan Serasan masih belum banyak di sentuh oleh tangan manusia.


Ada pula yang menyebutkan nama Natuna berasal dari bahasa China, "Nan Toa" yang berarti "Pulau Besar". Kata ini tertulis dalam buku seorang pendeta China pada jaman kerajaan Sriwijaya. Dalam perjalanannya ia singgah dibeberapa pulau, ada yang besar, ada pula yang kecil. Yang besar disebut Nan Toa, yang dengan pelafalan dialeg melayu menjadi Natuna dan tersebar luas ke masyarakat.

Ada versi yang lain?
Pantai Pasir Marus, Bunguran Barat

Pantai Cemaga, Bunguran Selatan

Pantai Air Putih, Midai

Batu Sindu n Pulau Senua, Bunguran Timur......


sumber artikle : natuna.org

Monday, July 16, 2012

Pulau Midai, Pulau Mandiri nan Mungil di Tengah Laut Natuna

Midai merupakan nama sebuah pulau sekaligus nama kecamatan yang berada di Kabupaten Natuna. Letaknya berada di sebelah selatan pulau Bunguran Besar -map-. Pulau mungil ini sebenarnya memiliki satu teman -bak planet Pluto dengan satelit alami Charan nya- adalah pulau Timau namanya. Namun letaknya pun sangat jauh dari Midai, sehingga Pulau Midai sering dibilang sendiri di tengah-tengah laut Natuna. 

Secara geografis, di sebelah utara Pulau Midai berbatasan dengan pulau Bunguran. Di Sebelah selatan, berbatasan dengan kepulauan Tambelan (Kabupaten Bintan). Di sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Subi, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Anambas.
Pulau Midai dari Udara
Luas pulau Midai ± 18 km dan dapat dikelilingi dengan berjalan kaki atau kendaraan bermotor. Seperti masyarakat Natuna pada umumnya, mata pencarian masyarakat di sana adalah menjadi nelayan, berdagang dan berkebun.

Pulau yang di kelilingi Laut China Selatan ini hanya memiliki pelabuhan kecil yang hanya bisa di singgahi kapal perintis. Untuk Kapal-kapal besar seperti KM. Bukit Raya yang melayani rute pelayaran di Kabupaten Natuna tidak bisa merapat di pelabuhan, yang menyebabkan kapal harus berlabuh jangkar agak jauh ke tengah laut untuk menunggu penumpang yang datang dengan pompong-pompong (perahu bermesin) kecil.

Pulau Midai terkenal dengan penghasil kopra sejak zaman Kesultanan Riau Tahun 1886, selain itu Midai juga memiliki catatan sejarah dengan adanya Koperasi Tertua di Indonesia, yaitu Koperasi Ahmadi & CO yang oleh Bung Hatta dinyatakan sebagai Koperasi yang tertua di Indonesia.

Sepanjang kita mengelilingi pulau Midai terdapat nama-nama kampung seperti Sabang Barat, Sabang Muduk, Batu Belanak, Air Kumpai, Air Salor, Tanjung Lampung, Air Bunga, Bakau Besar, Bakau Kecil, Jambat, Arung Limau, Suak Midai, Pian Tumu, Sebelat, Air Putih, Air Pancur, Pian Rumput, Tanjung Keramat, Suak Besar, dan lain-lain.

sumber : natuna.org