Monday, October 27, 2014

PERGULATAN BATIN ANAK RANTAU NATUNA (part II)

Yup, kalau udah baca yang part I, sekarang mari kita lanjut ke part II... 😀


7. SEBAGAI ANAK NATUNA YANG TINGGAL DI "UJUNG", MOMEN MUDIK BAGI MU ADALAH SUATU PERJUANGAN BESAR
Harga tiket via antaranews 

Pertama, Harga tiket yang melangit.
Tiket Pesawat 
Harga tiket yang mahal membuatmu sering-sering berfikir untuk pulang. Harga tiket dari Batam ke Ranai, bisa mencapai 1,4 juta. Nah bagi mereka yang merantau ke Jawa, harus menempuh paling cepat 2 hari perjalanan, sebab kamu harus menginap dulu di Batam atau Pontianak untuk menunggu jadwal pesawat besok paginya. Sehingga tak jarang bagi mereka yang memilih pulang paling tidak 1 tahun sekali ketika liburan Puasa dan Lebaran Idul Fitri, bahkan ada juga yang baru pulang 2 tahun sekali, bahkan lebih.

Rute lain yang agak murah meriah, dengan naik Kapal PELNI. 
Kapal Motor Bukit Raya via natuna.org 
Ya, rute ini biasa digunakan oleh rekan-rekan yang ada di Jawa, murah memang, namun lumayan menyita waktu, juga tenaga. Kalau kamu di Bandung atau Jakarta bisa ke Tanjung Priok, naik kapal tujuan Natuna dengan waktu 3 hari 2 malam. Kalau kamu di Jogja dan Malang, rute nya ke Tanjung Perak Surabaya, naik kapal tujuan Natuna dengan waktu yang kurang lebih sama.

Dan titipan orang rumah, teman, tetangga, juga bakal mengisi koper-kopermu.
koper kepenuhan via sisiwisata.blogspot.com 
Yap, pesanan....
Ini adalah fenomena yang seringkali dialami anak Natuna ketika akan mudik, lebih banyak titipan dari pada barang sendiri, hahaha. Barang titipan juga bermacam-macam, mulai dari cemilan lebaran, pernak pernih, makanan ringan, alat olahraga, sampai bantal juga. Alhasil, rencana mudik hanya bawa 1 ransel dan1 koper, bertambah menjadi 2 kardus dan bla-bla-bla nya. Makanya, sebagian dari mereka terkadang merahasiakan keMUDIKan mereka, yang tahu hanya 4 elemen saja : KAMU SENDIRI, ORANG TUA, TUHAN, DAN AGEN TIKET. Hahahahahahaha. 
Belum lagi kamu harus menempuh jarak beberapa jam untuk sampai ke rumah.
Bagi kamu yang berada di Kecamatan Bunguran Barat, Pulau Laut, Pulau Tiga, Midai, Serasan dan Serasan Timur. Saat sampai di Ranai, baik menggunakan pesawat maupun kapal laut, kamu juga harus mempertimbangkan jadwal kapal laut kesana, jarak terjauh yang harus ditempuh berkisar 15 jam, itu juga kalo cuaca bagus, kalo pas dimusim UTARA, yaitu musim dimana angin ribut, hujan dan gelombang besar tiba. Yaaa, wassalam aja...

Dan bagi kamu yang tinggal di Kecamatan yang masih berada di Pulau Bunguran, kamu bisa menggunakan transportasi darat dengan waktu berjam-jam juga, tergantung letak dan kondisi jalan. hmm

8. TEMPAT HIBURAN??? SANGAT LANGKA UNTUK DITEMUKAN.
Jangan harap bisa menemukan mall di Natuna, karena memang tidak ada. Mall terdekat ada di Batam dan Pontianak, :D . Kendala letak berada di ujung ya ini, mall tidak ada, biskop gak nemu. Waterboom? Belum ada, adanya baru kolam renang biasa. Mau kopi sta*bucks atau J.Co? Mimpi dulu.

Tempat hiburannya paling cuma tempat karokean aja, itu juga baru taun 2012an mulai rame. Orang-orang menengah ke atas biasanya pergi ke Batam dan Pontianak untuk memanjakan diri, bingung mungkin mau habisin uang kemana. 

Namun, bagi warga lokal, cukup stay aja di Natuna. Mereka punya cara tersendiri untuk menyenangkan diri, tak harus ke mall, nongkrong di J.Co dll. :D

9. TAPI, ANAK NATUNA PUNYA ALTERNATIF LAIN UNTUK MENCARI HIBURAN SEBAGAI GANTI MALL-MALL BESAR
Kekayaan alam yang dimiliki oleh Natuna tak disia-siakan oleh warga setempat, sebagai pengganti hiburan di mall-mall besar seperti di kota-kota besar. Banyak tempat-tempat wisata yang bisa didatangi yang kalau kita udah sampe disana, tak akan ingat dengan mall-mall dan apa yang terkandung di dalamnya itu.

Wisata alam
Kekayaan alam yang dimiliki oleh Natuna memang pantas untuk deberdayakan dengan maksimal, sayangi alam, dan mereka pun akan memberi "kembalian" yang lebih pada anda. Natuna yang merupakan daerah kepulauan di tengah-tengah Laut Cina Selatan memiliki panorama alam yang sangat menakjubkan dan sangat sayang bila harus dilewatkan.
Anak Alam coy, via wisata.kompasiana.com 
Pantai-pantai
Karena Natuna berupa pulau-pulau, sudah barang tentu mempunyai deretan pantai-pantai yang indah, sayang banget kalau dilewatkan begitu saja. Di pulau Bunguran saja tersebar puluhan pantai yang siap untuk kamu jelajahi. Pulau-pulau dan kecamatan-kecamatan lain juga memiliki pantainya masing-masing untuk kamu nikmati.
Pantai Pulau Sahi 
Pantai Teluk Selahang 

Gunung-gunung
Meski merupakan daerah kepulauan, Natuna setidaknya memiliki sejumlah gunung terletak di Pulau Bunguran dan Pulau Serasan. Puncak gunung tertinggi ada di Gunung Ranai yang terletak di Pulau Bunguran. Daki saja gunungnya, gak terlalu tinggi kok, sekitar 999 mdpl. 
Gunung Ranai dari Pantai Teluk Selahang 
Gunung Ranai dari Pantai Kencana

Batu-batu
Ini, salah satu daya tarik Natuna yang lain, batu-batu. Yap baik pantai dan gunung di Natuna banyak terdapat batu-batu granit besar dan indah. Batuan granit beragam ukuran ini banyak tersebar di pantai hingga gunung, beberapa batuan ada yang memiliki nama dan juga cerita yang melatarbelakanginya.
Batu Alif 
Batu Rusia
Batu Sindu

Pulau-pulau
Namanya daerah kepulauan, sudah tentu Pulau-pulau banyak terhampar disini. Natuna memiliki ratusan pulau dan beberapa diantaranya sudah menjadi objek wisata andalan. Banyak destinasi pulau-pulau kecil yang bisa dikunjungi di Natuna, dan semuanya, AMAZIIIING..
Pulau Pasir di Kecamatan Bunguran Barat, via natuna.org 

Pulau Senoa di Kecamatan Bunguran Timur, via warnanusantara.com 

AGAR PERJALANANNYA BAROKAH, SEKALIAN NI WISATA RELIGI
Masjid Agung Natuna

UNTUK MENGENANG SEJARAH, MUSEUM JUGA ADA

NDEKSEK MALL???
NDEK GEDOH ALU........

10. BICARA MASALAH KUNYAH MENGUNYAH, NATUNA JUGA PUNYA SEDERETAN KULINER KHAS YANG SANGAT SAYANG UNTUK DILEWATKAN.
Karena Natuna merupakan daerah Kepulauan, so makanan khas yang paling utama adalah makananyang berasal dari laut. Ikan, kerang, gurita, cumi dengan aneka bentuk masakan adalah hal yang sangat disayangkan bila anda melewatinya. Juga ada makanan khas nya loo. 

Ada tabel mando, // PizzaNa (Pizza Natuna)
Tabel Mando adalah makanan khas dari Natuna, terbuat dari sagu, ikan dan campuran rempah-rempah pilihan lainnya. Kami menyebutnya pizza Natuna, karena disajikan dalam bentuk bulat besar seperti pizza. Sangat mantap disantap selagi hangat, dicecah (dicocol) dengan saus dengan pasangannya air kahwe (kopi).

Ada kernas, cuco Ubi, aneka gorengan
Dipadu dengan air kelapa sambil bersantai di bebatuan dan pantai, wadaaaw, ajeeeb coy...

11. NATUNA JUGA PUNYA YANG KHAS

Kekah, hewan asli Natuna.
Kekah adalah hewan primata langka yang hanya ada di daerah Natuna yakni pulau Bunguran Besar. Nama latin primata ini adalah Presbytis Natunae. Kekah tersebar dalam beberapa tipe habitat dan ketinggian (gunung tertinggi adalah Gunung Ranai 1.035 m dpl). Habitat yang dihuni Kekah Natuna antara lain, hutan primer pegunungan, hutan sekunder, kebun karet tua, daerah riparian, dan juga ditemui beririsan dengan hutan mangrove dan kebun campuran.
Kekah, via natuna.org 

Burung Serindit,
Burung Serindit, via serinditriau.blogspot.com 
Kabupaten Natuna, khususnya Kota Ranai dijuluki sebagai Kota Serindit, dan ternyata itu merupakan nama Burung, yap Burung Serindit, atau Burung Punai. 

Serindit melayu atau dalam nama ilmiahnya Loriculus galgulus adalah sejenis burung yang terdapat di dalam genus burung serindit Loriculus. Burung ini berukuran kecil, dengan panjang mencapai 12cm. Bulunya didominasi oleh warna hijau dengan bulu ekor berwarna merah. Burung jantan dan betina serupa. Burung serindit jantan memiliki bercak kepala berwarna biru dan bercak tenggorokan berwarna merah. Burung betina berwarna lebih kusam dibanding jantan. (id.wikipedia.org)

12. ANAK NATUNA ITU BERBEDA LHO DARI ANAK-ANAK MUDA LAIN DI INDONESIA!
Masyarakat Natuna juga khas banget! via shiroanseras.wordpress.com

PERTAMA, SOAL LOGAT DAN CENGKOK BAHASA…
“Deak, mbese itak kohndok?”

“Lah lom? ”

‘”Deak au ni, nak goop ngan pak ngan nggo.”

“sah nak gaya lah, lik nu ku..."
Aneh, yaaa. Jangan kan di luar daerah-daerah melayu seperti Jawa, dan Kalimantan, sesama daerah Melayu saja seperti daerah Riau, Melayu Kalimantan Barat, bahkan sesama Provinsi Kepulauan Riau sendiri banyak yang tidak mengerti bahasa asli melayu Natuna ini. Aneeh, bahasa melayu yang aneh memang, lain dari pada yang lain. Keanehan itu mengartikan, bahwa Natuna pernah mempunyai peradaban yang besar pada masa dahulu.

Menurut cerita yang pernah saya dengar, Bahasa Melayu Natuna sedikit berbeda dari bahasa Melayu lainnya, karena pada zaman dulu, seorang pembesar dari Kerajaan Malaysia, melarikan diri ke Pulau ini, dan untuk merubah identitas agar tidak diketahui, dia merubah / memodivikasi dialek dan bahasa melayunya, sehingga terciptalah bahasa seperti sekarang ini. 

Sebenarnya sih ada berbagai macam logat dan cengkok di Natuna. Di Bunguran Timur contohnya, huruf vokal dari bahasanya kebanyakan huruf "E" plus bahasa dan kata yang pengucapannya disingkat-singkat. Contohnya kata "Sungai Ulu" mereka bilang "Ngulu", kata Setengar mereka bilang "Tenga", kata "Pedek Pasek" mereka sebut "Dek esek". Ya gitu deh, hahaha

Lain lagi di Bunguran Barat, huruf vokal dalam bahasanya kebanyakan O, jadi kalau BunguranTimur bilang tidak itu "ndek" maa bunguran Barat menyebutnya "ndok". Belum lagi Midai, Pulau Laut, Serasan, semua punya keunikan masing-masing. Dan uniknya, ketika merantau si anak Natuna ini bisa cepat beradaptasi dengan logat setempat. Nggak heran, banyak orang yang nggak bakal percaya kalau kamu berasal dari Natuna. Dan logat itu tentu masih bakal keluar ketika kamu bertemu dengan sesama orang Natuna di tanah rantau. HEHEHE….


KEDUA, ANAK-ANAK MUDA NATUNA INI BANYAK YANG BERASAL DARI SUKU PENDATANG.
Penduduk Natuna bisa datang darimana saja. Bahkan, sepanjang tahun 1970-1980 banyak orang luar yang hijrah ke pulau ini lewat program transmigrasi. Mereka berkeluarga dan akhirnya menjadikan Natuna ini sebagai kampung halaman mereka. Bugis, Batak, Jawa, Lampung, kalau sudah lahir dan besar di pulau ini, mereka tetap menganggap diri mereka sebagai anak Natuna. Yang uniknya ketika mereka memadukan bahasa ibu mereka dengan bahasa melayu Natuna,
"awan ndek nak, mbehal awak makse awan"
(Nah, coba baca dengan logat Jawa,.. :D)
Siapapun kamu, dan darimanapun asal darahmu, ketika orang bertanya asalmu darimana, kamu akan dengan mantap menjawab…
“NATUNA!”

13. SEBAGAI ANAK NATUNA, WALAU MERANTAU, KAMU AKAN TETAP BERNIAT PULANG DAN MEMBANGUN DAERAHMU.
Mahasiswa Natuna di Jogja
Banyak sekali penduduk Natuna, terutama mahasiswa, yang merantau dan menuntut ilmu di Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Setelah lulus, mereka rela pulang ke kampung halaman untuk membangun daerahnya. Dengan berbekal ilmu yang sudah didapat di tempat rantau, mereka pasti punya niat mengembangkan kota asal menjadi kota yang lebih besar. Yang menuntut ilmu Keguruan akan mengembangkan pendidikan di daerah nya. Bidang pembangunan, jelas ingin mengembangun daerahnya menjadi lebih baik. Bidang Pemerintahan ingin membangun daerah di sektor pemerintahan, menjadi pelayan bagi warga sipil. Dan banyak lagi. 

Sebagai anak Natuna, kamu tidak akan peduli dengan hiburan yang seadanya, jalan-jalan yang belum mulus, akses internet yang lamban dan listrik yang minim. Bagimu, yang terpenting adalah membangun tempatmu dilahirkan dan dibesarkan menjadi lebih baik. Ketika orang bertanya, 
"kamu bangga jadi anak Natuna yang tinggal di ujung sana?"
Tersenyum dan JAWABLAH DENGAN LANTANG

“JELAS LAH, AKU BANGGA!!!!!!” 



Thank to hipwee.com

Monday, October 20, 2014

PERGULATAN BATIN ANAK RANTAU NATUNA

Natuna, bagi sebagian orang ketika mendengar namanya sedikit bingung, atau mengerutkan dahi, mungkin juga kaget dan membatin, "dimana itu Natuna?", kali aja gitu ya. Bahkan bagi yang pernah dengar, sebagian orang mungkin akan mengira Natuna itu adalah daerah terbelakang, yaa memang letaknya diujung sendiri plus di tengah-tengah laut di Indonesia ini. Tapi, ya kamu harus tau, kami anak-anak yang lahir atau yang pernah dibesarkan serta hidup lama di Natuna mempunyai kesan tersendiri tentang Kabupaten ini, baik ataupun buruk. 

Yap kali ini saya akan mencoba memposting sedikit pengalaman saya dan sedikit fakta tentang Natuna, sebuah negeri yang mempunyai julukan Mutiara di Ujung Utara ini.

1. NATUNA itu -katanya- di NTT dan juga di RIAU.

Hmm ini yang pertama, ceritanya saat saya menginjakkan kaki di tanah Jawa untuk kuliah. Berada di rantau orang tentunya membuat kita harus belajar berinteraksi dengan lingkungan serta orang-orang sekitar. Dan itu harus, bagi saya. Terlebih di Jogja, tempat saya menuntut ilmu ini terdapat hampir seluruh orang dari berbagai penjuru Indonesia. Aceh sampai Papua. Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia, oke sip. 

Bukankah asyik bila kita mengenal karakter dan bergaul dengan mereka? wawasan jadi luas, tjoy. Nah itu lah yang saya lakukan dulu, berinteraksi dengan warga sekitar. Saat ditanya asal, dan saya menjawab "dari Natuna". Maka, dahi mengkerut adalah reaksi pertama yang saya lihat, hanya sebentar saja, kemudian muka menjadi tenang, dan dengan pedenya berkata :
  • Mbak e : "wah jauh ya mas, di NTT ya?"
  • Saya : "-__- bukan mbak, Natuna itu di Provinsi Kepualuan Riau"
  • Mbak e : "oooh Riau",
  • Saya : "bukan mbak, tapi Kepulauan Riau, udah beda kita dengan Riau"
  • Mbak e : "oh ya ya, Pekanbaru itu kan?"
  • Saya : -_- lempar granat!
Memang sih, sejak Provinsi Riau terbentuk, Natuna berada di bawah administrasi Provinsi Riau. Namun, pada tahun 2002 kami memisahkan diri dengan membentuk provinsi baru yaitu Provinsi Kepulauan Riau. 

Peta Indonesia, (sumber : membelah_angkasa.blogspot.com) 

Natuna itu NTT? mentang-mentang namanya Natuna jadi respon singkatnya langsung bilang NTT. Jauuuuh beud keleuus.

2. BAGI SEBAGIAN YANG SUDAH TAU LETAK PULAU NATUNA, BAKAL ADA BERAGAM KOMENTAR ORANG-ORANG.
Yah, kita skip tentang pendapat orang yang bilang Natuna itu di NTT, sekarang langsung ke orang-orang yang sudah tau letak Natuna itu dimana, atau paling tidak ketika anda menunjukkan letak Pulau Natuna di peta kepada teman-teman kamu. Selain terkejut, dan tentunya dengan respon-respon tertentu, paling tidak ada 2 respon yang sering di dengar...

Yang pertama : "Itu Natuna? Indonesia atau Malaysia sih, kalian?"

Letak Pulau Natuna (sumber : riaupos.co) 

Ookey, itu adalah pengalaman saya ketika mengenalkan dan memberi tahu letak Pulau Natuna kepada teman-teman kuliah, memang letaknya yang agak "keluar jalur" Indonesia, sedikit ke utara, membuat orang-orang berfikir bahwa Natuna bukan termasuk Indonesia, ketika melihat peta Indonesia dan memang, secara geografis letak Natuna sudah di luar jalur perbatasan, sudah "seharusnya" milik negara tetangga itu. 
Baca juga ini, 

Juga, ditambah lagi ketika mereka mendengar saya dan teman-teman yang dari Natuna sedang berbicara, bahasa dan cengkok melayu, dialek Natuna, yang semakin meyakinkan mereka bahwa Natuna itu bukan termasuk NKRI. Ya tapi dengan bangga kami menjawab, "tenang, Garuda masih di dadaku kok".
(sumber : www.picswallpaper.com ) 

Respon kedua : "waaau, itu Natuna? di sana ada mall, ada mobil gak? sinyal HP gimana? mau komunikasi sama orang luar gimana?"
oke tengkiu, via megaganista.blogspot.com 
  • Saya : "ini lo Pulau ku" (sambil nunjuk letak Pulau) 
  • Temen2 : "hhaaaah, yang bener itu Natuna? jauh banget, ada mall gak? indom*ret, alf*mart??? trus mau belanja kemana? Hutan semua ya? kalian tinggal di gua? listriknya gimana? sinyal HP ada gak? internet nya gimana? 
  • Saya : (diam sejenak, tarik nafaaas panjang......... lempar batu bacan!!!!!!)
Yah, seperti itulah pertanyaan yang bertubi-tubi ketika saya memberi tahu letak Kepulauan Natuna, hmmm memang mall gak ada, indom*ret dan sejenisnya juga belum ada. Kalau mau belanja juga di warung-warung kelontong dan minimarket aja, sinyal HP dan internet ya adaa lah! tapi memang agak lelet sih, perlu kesabaran extra untuk menggunakannya. Listrik? adaaaaaa..!!!! emang sering mati juga sih listriknya, faktor mesin tua kali ya. Ya tapi kita juga gak tinggal di hutan keleussss. Ngebayangin letaknya yang di ujung utara itu membuat orang-orang mengira anak Natuna hidup primitif, masha Allah.!! asal tau aja sih, di pulau Natuna sudah ada kantor PLN, kantor Telkom, kantor Pos sejak jauh sebelum Natuna jadi kabupaten, ya kira-kira kurang lebih 30 th yang lalu lah. bahkan sudah ada stasiun RRI yang katanya adalah stasiun Radio Nasional pertama yang ada di kecamatan di seluruh Indonesia (kalau ndak salah sih), terus kantor Transmigarsi juga sudah ada di sana saat masih berstatus sebagai kecamatan. 
trus juga rumah saya juga ada disana, oke gak penting. skip. 

3. JIKA PAS BERTEMU DENGAN PRAKTISI PERMINYAKAN, ANGGAPAN MEREKA NATUNA ITU ADALAH ANAMBAS.
Pulau Natuna dan Anambas, via thedevelopmentadvisor.com 
  • Bapake : "asalnya mana dek?"
  • Saya : "Natuna pak,"
  • Bapake : "ohya, saya juga pernah di Natuna, deket Tarempa ya"
  • Saya : "oh bukan pak, Natuna beda dengan Tarempa, kalo Tarempa itu di Anambas, kalo Natuna itu seperti Ranai, Sedanau, Midai"
  • Bapake :"ooh gitu, kalo dari Matak deket gak? saya juga pernah di sana"
  • Saya : " deket pak, 10 jam naik kapal. -____- "

Begitulah, sedikit ilustrasi percakapan, bagi yang pernah bertemu dengan praktisi perminyakan atau mereka (orang luar) yang pernah bekerja di pengeboran minyak lepas pantai di Laut Natuna, mereka selalu beranggapan bahwa Natuna itu di Tarempa atau Palmatak.

Hmm, mungkin ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka berkata demikian, yang pertama adalah semua base pengeboran minyak lepas Pantai di Natuna berada di Kabupaten Anambas, tepatnya di Kecamatan Palmatak. Nama lapangan Pengeboran adalah block Natuna, oleh karena itu mereka mengira bahwa Palmatak itu adalah Natuna. Kemudian yang kedua, memang dulu Anambas adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Natuna, namun pada tahun 2007 mereka memisahkan diri dan membentuk Kabupaten sendiri, yaitu Kabupaten Kepulauan Anambas. Tahun 2007, kan udah lama tu. Tapi orang-orang masih juga bilang Natuna itu Anambas. 


4. BAGI SEBAGIAN ORANG, SAAT TAHU ASALMU DARI NATUNA, MEREKA AKAN MENGIRA KAMU ANAK ORANG KAYA
Anak Orang Kaya via usahawan.com 
  • "Asalnya mana mas?"
  • "Saya dari Natuna, pak"
  • "OOOOOW Natuna, anak orang kaya ni....."

Kaya, itu adalah respon sebagian orang yang mengetahui sedikit tentang Natuna. Mungkin karena Natuna terkenal dengan sumber daya alamnya, terutama gas yang sangat melimpah, bahkan terbesar se Asia. Dan banyaknya perusahaan-perusahaan minyak yang beroperasi di laut Natuna yang memberi gaji yang besar kepada pegawainya.

Padahal, ya belum tentu juga orang tuamu kerja di perusahaan minyak itu. Kalaupun iya, harta yang kamu punya ‘kan milik orang tua!!! Lagian, cuma SEDIKIT kok, orang asli Natuna yang bekerja di perusahaan minyak di sana. Bisa dihitung jari mungkin... Mungkin.

Kalau dikira orang kaya, ya diamini aja. Aamiin. 
Anak Natuna, aamiinin dulu dooonk. Aamiin O:)

5. MESKIPUN NATUNA DIKENAL SEBAGAI PENGHASIL ENERGI (MINYAK DAN GAS), TAPI GAK TERCERMIN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Mati listrik via duajurai.com 
Yaa gitu, mati listrik jadi suatu hal yang biasa buat anak Natuna. Jangankan di pulau-pulau sekitar, di ibukota kabupaten saja listrik masih sering "tidak tetap" nyalanya. Apalagi daerah-daerah terpencil sana. Ada yang jadwal hidup dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi. Ada juga daerah yang bisa berjam-jam mati listrik, ada juga yang bisa sampai seharian tanpa listrik. Dan saat kamu merantau lalu berhadapan dengan kondisi mati listrik tiba-tiba, kamu, si anak rantau Natuna, yang paling santai di kegelapan.
"lah jeseu, yau"
sudah biasaaa...

6. ALHAMDULILLAH, KAMU PATUT BERSYUKUR KARENA RUMAHMU AMAN DARI GEMPA DAN GUNUNG API
Peta Indeks Bencana Gunung Api, via geospasial.bnpb.go.id 

Peta Indeks Gempa Bumi, via geospasial.bnpb.go.id 

Ring of Fire, via papdi-mr.org 
Kita sebaiknya bersyukur, meski memang letak Pulau yang paling ujung di antah berantah. Tapi insha Allah, pulau Natuna itu aman dari gempa, ini 100% fakta! Karena posisi pulau ini yang tidak dilewati lempeng-lempeng bumi. Pulau ini juga tidak berada dalam lingkar api (ring of fire), sehingga pulau ini menjadi aman dari gempa juga bebas dari gunung berapi, sehingga paling tidak kamu nggak perlu khawatir dengan letusan-letusan atau abu terbang. Ancamannya paling dari luar, ia negara luar yang sering klaim bahwa Natuna itu punya mereka.



TO BE CONTINUED (part II) .............

Monday, October 13, 2014

15 Tahun Kabupaten Natuna


Bismillahirrahmaani rrohiim.

Kabupaten Natuna dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999. Dan pada tanggal 12 Oktober 1999 secara resmi lahirlah Kabupaten yang memiliki Sumber Daya Alama terbesar di Asia Tenggara ini, mungkin itu merupakan salah satu alasan sebuah kecamatan kecil diujung Utara Indonesia ini bertransformasi menjadi Kabupaten. Yak, tepat pada tanggal 12 Oktober 2014 (kemarin) merupakan hari jadi Kabupaten Natuna yang ke 15. 15 tahun. 

15 Tahun, bagi manusia merupakan usia dimana seseorang sedang "panas-panas" nya mencari tahu "SIAPA AKU?" berbagai macam tindak tanduk kelakuan dibuat hingga akhirnya menemukan suatu yang pas pada dirinya yang ia "tetapkan" sendiri sebagai dirinya. Usia remaja, remaja labil kata orang sekarang. namun bagi suatu Kabupaten, 15 tahun adalah waktu yang cukup matang untuk membuktikan mengapa ia layak menjadi kabupaten. Melalui pencapaian-pencapaian yang dilandaskan dengan Tujuan dan Cita-cita asal mula kabupaten ini terbentuk.

namun sayang, hal ini belum aku lihat di kabupaten dimana aku dilahirkan. miris, sedih memang. Kabupaten yang terletak di Ujung Utara Indonesia dan memiliki 154 gugusan pulau dan tak sampai 20% saja pulau yang dihuni oleh manusia. terlalu jauh jika melihat ke pelosok-pelosok kecamatan. mari kita "menilik" ke pulau terbesar sekaligus memiliki penduduk terbanyak di Kabupaten ini. tidak ada pembangunan yang berarti. Tidak seperti pembangunan yang seharusnya dimiliki oleh sebuah Kabupaten yang berusia 15 tahun. sangat tidak sinkron dengan nilai APBD Kabupaten ini yang katanya sekianan TRILIUN. kenapa? siapa yang salah?
Jika dibandingkan dengan "saudara kembarnya", Kabupaten Karimun. aaah, terlalu banyak malu yang dikeluarkan jika Natuna dibandingkan dengan Karimun. 

15 tahun Natuna :
Lapangan Kerja belum tersedia dengan layak, membuat paradigma rakyat Natuna tertuju pada satu profesi pekerjaan : PNS.
Pengangguran masih tinggi.
Pelayanan publik : hhhmmmmm coba saja pergi ke kantor-kantor pemerintahan disana, dan rasakan "pelayanannya"

Sumber Daya Alam : seperti yang sudah saya nyatakan sebelumnya, bahwa Natuna memiliki cadangan sumber daya alam (hidrokarbon) terbesar se Asia Tenggara. Tapi apa, sampai saat ini belum ada kelihatan hasil.

Saya bercerita, saat saya pertama kali menginjakkan kaki di tanah Jawa, dan memperkenalkan diri saya. ketika saya bilang Natuna, memang sebagian orang tidak mengerti. Namun bagi mereka yang mengerti jelas sekali tampak raut muka terkejut dan terkagum-kagum, hampir sama semua kata-kata pertama yang kekluar dari mulut mereka "WAH, ITU DAERAH KAYA.!!", aku hanya tersenyum dan menjawab dalam hati, "MEMANG, KAYA ALAMNYA, TIDAK BAGI PENDUDUKNYA".
Begitulah, orang-orang luar selalu menganggap Natuna beserta penduduknya makmur. memang begitu harapannya, namun harapan hanya harapan, dan belum menjadi kenyataan.

Tapi yang jelas, Natuna tetaplah kampung halaman yang aku juga mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkannya, semoga 15 tahun Natuna ini bisa menjadi renungan bagi kita semua untuk membuat Kabupaten Natuna menjadi seperti yang diinginkan. minimal NATUNA MAS 2020.

SELAMAT ULANG TAHUN KE 15 KABUPATEN NATUNA, 
TETAPLAH SAKTI,
TERUSLAH BERTUAH,
NATUNA LAWA.!!!!!!!!!!!!!




Tuesday, October 7, 2014

The Story of Russia Stone

If you are in Ranai City and you want to go to Teluk Selahang beach in Sea East Bunguran distric. You will find many granite stones. Usually, most of them have name and unique stories. One of them is Russia Stone.

Russia Stone is the big granite stone which is located in Senubing, East Bunguran distric. Finding this stone is not difficult, because its location is on the edge of the road. After passing Senubing hill, you will find thus stone on the left side of the road. Maybe, if the government does not give a sign, we will not know we have passed the historic Stone.


The history of Russia Stone began on 1941-1952, when Datuk Kaya Wan Muhammad Rasyid was a leader after the King of Riau inaugurated him to be a leader. Started from the sinking of Russia's ship near Senoa Island. The ship brought 43 passengers, 3 of them are women. For saving themselves, they swam to Sepempang located close to accident place.

They took a rest under rock near beach. While waiting for help they carved anchor on the rock. After that, they walked to the city and asked help to Wan Muhammad Rasyid as a Datuk Kaya Pulau Bunguran (the Leader of Ranai City).

USSR


Actually, many words that they carved in the rock, such as "USSR" and anchor. They also carved word "Selamat Tinggal" (good bye), and also Russian language text "bre-che" meaning shaving a beard, "zambiar" meaning snake and "kuku-sense" meaning grain. Those words can still be found there, although some have been blurred.