Thursday, March 15, 2012

Tentang Penduduk Natuna

Wilayah Natuna yang menurut sejarah merupakan bagian dari wilayah kerjaan Riau Lingga dihuni oleh masyarakat yang sebagian besar bersuku Melayu dan beragama islam. Ini merupakan suku dan agama mayoritas di Natuna. Selain Melayu, ada juga suku Minang dan Tionghoa yang mendiami wilayah Natuna sejak lama. Program pemerintah bernama transmigrasi era Soeharto dulu juga membuat daerah Natuna mulai dihuni oleh berbagai macam suku pendatang, seperti Lampung dan Jawa. Suku Batak juga ada terdapat di Natuna. Kesemuanya hidup rukun berdampingan.

Selain islam, penduduk Natuna juga memiliki kepercayaan Kristen dan Konghucu. Penduduk beragama Kristen berasal dari pendatang yang kebanyakan dari Jawa dan Batak. Terdapat beberapa gereja di Kecamatan Bunguran Timur dan Bunguran Tengah. Sedangkan Konghucu merupakan kepercayaan masyarakat Natuna yang bersuku Tionghoa. Kelenteng yang merupakan tempat ibadahnya terdapat di beberapa tempat yang tersebar di Natuna, seperti di Penagi (Bunguran Timur), Sedanau (Bunguran Barat), Kedai (Midai), dan lain-lain.

Jumlah penduduk Kabupaten Natuna pada sensus yang diadakan tahun 2010 ini tercatat 69.319 jiwa.  Kecamatan Bunguran Timur tercatat sebagai daerah terpadat dengan 23.230 jiwa dan Kecamatan Pulau Laut jadi daerah berpenduduk paling sedikit yakni 2.200 jiwa.

Sedangkan perbandingan laki-laki dan perempuan sebesar 107.05. Artinya laki-laki lebih banyak 7,05 persen dari perempuan. Secara nominal, laki-laki 35.780 orang dan perempuan 33.449 orang.

"Melihat grafik pertumbuhan penduduk di Natuna dalam kurun sepuluh tahun terakhir, penduduk tumbuh 2,79 persen," kata Kepala BPS Natuna Erida Gustety.

Penduduk Natuna, via antarakepri.com
Angka pertumbuhan sebesar 2,79 persen ini kata Erida, tergolong cukup tinggi. Meskipun dibanding daerah lain di Kepri, pertumbuhan penduduk untuk Natuna masih kecil. Sedangkan rata-rata pertumbuhan penduduk di Kepulauan Riau mencapai 5,03 persen.

"Sedangkan untuk rata-rata anggota rumah tangga adalah 17.961 rumah tangga dibagi jumlah penduduk 69.319 jiwa. Berarti banyaknya jiwa dalam satu rumah tangga secara rata-rata sebanyak 3,86 orang. Rata-rata anggota rumah tangga di setiap kecamatan berkisar antara 3,55 orang sampai dengan 4,22 orang, dan tertinggi di Kecamatan Pulau Laut yakni 4,22 orang," terangnya.

Dikatakan, secara berurutan, Kecamatan Bunguran Barat, menjadi daerah terpadat kedua setelah Bunguran Timur yakni 10.827 jiwa. Kemudian disusul dengan Midai, 5.015 jiwa, Pulau Tiga 4.822 jiwa, Serasan 4.458 jiwa, Bunguran Timur Laut 4.296 jiwa, Bunguran Utara 3.807 jiwa, Bunguran Tengah 2.830 jiwa, Serasan Timur 2.723 jiwa, Subi 2.576 dan Kecamatan Bunguran Selatan 2.535"

"Pertumbuhan penduduk di Natuna saat ini karena didukung oleh arus migrasi. Sekarang banyak penduduk yang masuk. Karena ada transportasi laut dan udara yang cukup mendukung, sehingga memudahkan arus keluar masuk barang dan juga mobilitas penduduk,"

Sedangkan Kecamatan Serasan dan Serasan Timur mengalami pertumbuhan penduduk yang terendah yakni -1,19 persen dan -0,08 persen. Pertumbuhan ini lanjut Tety, tergolong sangat rendah, dimana disebabkan banyaknya migrasi keluar untuk melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi atau pun migrasi untuk bekerja.

sumber : Sijori Mandiri

Wednesday, March 14, 2012

Berbagai Potensi yang Terdapat di Natuna

Selain letaknya yang strategis, kawasan Kabupaten Natuna  pada hakikatnya dikaruniai serangkaian potensi sumber daya alam yang belum dikelola secara maksimal, bahkan ada yang belum dikelola sama sekali, yaitu:
1. Sumber daya perikanan dan laut yang mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun dengan total pemanfaatan hanya 36%, yang hanya sekitar 4,3% oleh Kabupaten Natuna. 
Wilayah Natuna yang sebagaian besar merupakan perairan merupakan surga bagi potensi laut. Bahkan dalam beberarapa tahun terakhir, TNI AL sering menangkap kapal-kapal nelayan asing yang mengambil hasil laut Natuna, ini membuktikan bahwa kekayaan laut Natuna sudah diakui oleh negara asing. 
Terdapat beragam jenis biota laut yang ada di Natuna, dan diantaranya memiliki nilai jual tinggi. Salah satunya adalah ikan kerapu. Bahkan diketahui, para pengusaha ikan di Natuna memasarkan ikan ini hingga ke Hongkong.

2. Pertanian & perkebunan seperti ubi-ubian, kelapa, karet, sawit dan cengkeh.
Potensi perkebunan untuk Natuna bisa dibilang besar. Vegetasi di Natuna banyak ditumbuhi oleh pepohonan kelapa dan cengkeh. Di beberapa tempat, masyarakat Natuna juga mengembangkan perkebunan karet dan sawit.
Potensi kelapa dan cengkeh di Natuna sudah terkenal sejak jaman dahulu. Ini yang dimanfaatkan oleh para pendiri Ahmadi & Co, sebuah perusahaan perdagangan dengan komoditi utamanya adalah cengkeh dan kopra. Ahmadi dan Co merupakan salah satu syirkah (perusahaan) tertua yang dimiliki Natuna. Berpusat di Pulau Midai dan memiliki cabang di Singapura. Menurut sejarah, Ahmadi & Co ini pula yang menjadi inspirasi tercetus ide Koperasi ole bapak Koperasi kita, Bung Hatta.

3. Objek wisata: bahari (pantai, pulau), gunung, air terjun, gua dan budaya.
Letak di perbatasan Indonesia juga tak menghalangi Natuna untuk memiliki ragam potensi wisata yang unik. Berada di tengah-tengah lautan China Selatan menjadikan Natuna memiliki keindahan alam yang luar biasa. Ini yang membuat Natuna memiliki potensi wisata yang bagus. Sebagai daerah Kepulauan, wisata bahari merupakan wisata unggulan daerah Natuna, ada banyak pantai yang tersebar di seluruh pulau, ada juga gunung dan air terjunnya, pulau-pulau dengan wisata lautnya. Serta budaya yang dimiliki oleh masyarakat Natuna merupakan potensi besar yang dimiliki oleh Kabupaten Natuna itu sendiri.
 
4. Ladang gas D-Alpha yang terletak 225 km di sebelah utara Pulau Natuna (di ZEEI).
Ladang gas yang terletak di laut perbatasan ini merupakan potensi terbesar yang dimiliki oleh Natuna. Dengan total cadangan 222 trillion cubic feet (TCT) dan gas hidrokarbon yang bisa didapat sebesar 46 TCT, ini menjadikannya sebagai salah satu sumber daya alam terbesar di Asia, bahkan di dunia. Laut Natuna dikaruniakan limpahan cadangan minyak dan gas yang besar. Di beberapa tempat di laut Natuna, sudah dilakukan operasi pemboran dengan membangun platform-platform minyak, sebut saja Conoco Philip, Star Energy, dan Primer Oil yang sudah beroperasi puluhan tahun lamanya. Di beberapa tempat lain baru akan dilakukan eksplorasi untuk menemukan potensi-potensi migas terbaru.
Lokasi Ladang Gas di Natuna, via batamtoday.com
Dari potensi-potensi ini sudah jelas, bahwa Natuna merupakan daerah perbatasan yang harus diperhatikan karena memiliki potensi-potensi yang luar biasa besar. Semoga saja potensi-potensi ini dapat diolah dengan maksimal dengan tenaga lokal sebagai pengelolanya.


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Natuna