Thursday, May 7, 2015

Kapal Milik Soekarno yang Karam di Laut Natuna

Laut memang banyak menyimpan misteri, semakin kita selami akan semakin banyak hal yang kita dapat. Sebagai daerah Kepulauan, Natuna memliki laut yang sangat luas, dengan berbagai cerita yang terdapat di dalamnya. Salah satunya adalah tenggelamnya Kapal Soekarno di laut Natuna.

Kapal Penumpang ini bernama KM Djadajat, kapal ini digunakan oleh Kementrian Perhubungan laut untuk dijadikan kapal perintis. Dahulu, kapal ini pernah digunakan oleh Presiden Soekarno sebagai kapal pemerintahan beliau yang digunakan untuk mengelilingi nusantara sebagai negara maritim. Oleh karena itulah, orang setempat menyebutnya kapal Soekarno. Pada tahun 1980, saat kapal melintasi perairan Natuna, kapal tersebut menabrak karang dan akhirnya kapal tersebut karam.

Bangkai Kapal yang masih utuh, via youtube.com

Ada kisah tentang kapal perintis tersebut, yaitu surat dari Presiden Soekarno kepada awak kapal yang kemudian ia berikan kepada penduduk setempat.

Berikut tulisan tangan Soekarno;

Kepada anak boeah KM Djadajat.
Kerdjakanlah toegasmu dengan penjerahan djiwa raga jang penoeh!

Di tindjoe dari soedoet jang dangkal, toegasmu ialah menjelenggarakan pengangkoetan dan perhoeboengan.

Di tindjoe dari soedoet jang lebih dalam toegasmoe itou
berisikan soembangan kepada pembinaan administrasi negara dan ekonomi negara.

Di tindjoe dari soedoet jang lebih mendalam lagi, toegasmoe itoe ialah soembangan kepada pembinaan kepribadian bangsa dan nation building.

Toehan memberi kepada kita satoe tanah air kepoelaoean, hanja djika kepribadian kita seirama dengan sifat tanah air kita itoelah, maka kita dapat mendjadi satoe bangsa jang besar.

Djadayat, 9 November 1958.

Soekarno, Presiden

Sebuah tulisan singkat, namun da pesan tersendiri bagi mereka yang memahaminya. Sekarang, bangkai kapal tersebut bisa dinikmati sebagi spot diving, masih terlihat jelas bentuk kapal yang masih hampir utuh tersebut, bahkan jika cuaca cerah, bisa dilihat dari permukaan. Kita hanya perlu menyelam sekitar 3 sampai 5 meter saja.




Nadine Candrawinata berdiving menyelami laut tempat kapal tersebut karam, via youtube.com

Para nelayan atau orang setempat jarang datang ketempat ini, oleh karena itu lah, bangkai kapal tersebut jauh dari tangan-tangan jahil. Bangkai kapal yang sudah lama tersebut kini menyatu dengan karang-karang dan otomatis menjadi habitat ikan-ikan karang dan spesies hewan laut lainnya.
Ikan-ikan karang yang menghiasi sekeliling bangkai kapal. via youtube.com

Mau coba?????

sumber : 
youtube.com : Hidden Paradise KompasTV
http://geotimes.co.id/cita-cita-besar-nelayan-natuna/

2 comments: