Kota Ranai Kabupaten Natuna, kampung halamanku, sepertinya mulai sedang berkembang. Setiap kali pulang mudik ada saja yang berubah. Termasuk kafe-kafe disekitaran kota. Dua tahun belakangan ini kafe-kafe jaman now mulai menjamur di Ranai. Selain sebagai tempat kuliner, kafe juga berfungsi sebagai public space area untuk bersosialisasi, berkumpul bersama rekan dan sahabat, bahkan untuk sekedar beristirahat merenungi nasib misalnya.
Di Ranai, ada satu kafe yang baru saja dibuka sebelum Ramadhan kemarin. Kafe unik ini mengusung tema yang mahasiswa dan kekinian banget : NGOPI.
Di Ranai, ada satu kafe yang baru saja dibuka sebelum Ramadhan kemarin. Kafe unik ini mengusung tema yang mahasiswa dan kekinian banget : NGOPI.
Woy udah pada NGOPI belooom?
Sepertiga Malam
namanya. Letaknya di jalan Pramuka, tepat berada di depan SMA Negeri 1
Bunguran Timur. Saya bukanlah termasuk penggila kopi, boleh dikata hanya
penikmat sunyi dengan minuman dunia yang berasal dari biji ini. Namun
rasa penasaran akan rasa kopi yang diracik oleh orang lokal ini membuat
saya mendarat disini. Sambil kopi darat dengan teman-teman tentunya.
Kopi Darat di warung kopi |
Kafe
nya didesain sederhana, meja dan kursi disusun di dalam maupun di luar
ruangan. Saat bulan puasa ini, Sepertiga Malam buka mulai dari jam 8
malam. Pemiliknya bernama Heri Sandi, rekan dan sodara ini merupakan
lulusan Nautika Politeknik Negeri Pontianak angkatan 2009 yang banting
stir jadi pengusaha. Ilmu tentang ikan beralih ke kopi, suatu keputusan
yang tak biasa. Tipe-tipe orang yang suka tantangan dan suka dengan
sesuatu yang beda. Good luck, bro!
Sepertiga malam, owner. |
Ide
didirikannya kafe ini dimulai dari dua tahun yang lalu, bermula dari
hobi sang owner yang suka pelesiran di pulau-pulau di sekitaran Natuna.
Lalu melakukan survey di beberapa desa untuk mencari kopi lokal, dan
akhirnya ia temukan di desa Sabang Mawang, kecamatan Pulau Tiga Barat.
Pemilihan nama Sepertiga Malam diambil karena memiliki filosofi
mendalam, Sepertiga Malam juga merupakan waktu yang tepat untuk
introspeksi diri dan mencari inspirasi.
Sepertiga
Malam merupakan kafe yang memiliki konsep single origin kopi ini.
Biji-biji kopi didatangkan dari Jogja ke Natuna. Berbagai varian kopi
tersedia disini. Untuk saat ini tersedia kopi Arabika Mandaling, Arabika
Gayo, Arabika Kerinci, Arabika Toraja dan Robusta Bali Pupuan. Metode
penyeduhannya ada tubruk, V60, Vietnamdrip, Coolpresso dan Kopi Bakar.
Lama penyeduhan sekitar 4 - 5 menit karena dilakukan secara manual.
Untuk
minuman es lainnya ada Blue Berry, Bubble Gum, Vanila Latte, Strauberry,
Coklat, Cappuchino, Greentea, Thaitea, Manggo Smoothy. Ada juga menu
cemilan, yaitu pisang coklat, nugget pisang coklat strawberi, nugget
coklat mix, kentang goreng original, dan kentang goreng balado. And fyi, menu dan
desain interior kafe belumlah fix, akan ada upgrade-upgrade menu dan desain terbaru nanti yang akan ditambahkan. (-info valid dari owner).
Proses penyeduhan kopi |
Saya
memesan coolpreso es, lagi pengen dinginin kepala nih. Karena yang
punya temen, jadi bisa bebas masuk ke dapurnya. Melihat langsung
bagaimana kopi diracik. Keren. Bubuk kopi ditimbang dengan berat
tertentu, juga diseduh dengan air panas mendidih dengan volume tertentu
pula untuk menghasilkan cita rasa kopi yang luar biasa. Djossss! Ternyata
penyajian manual ini juga punya arti tersendiri bagi sang owner, ia
menyampaikan bahwa tantangan masyarakat dewasa ini adalah suka dengan
hal yang instan. Oleh karena itu, penyeduhan kopi yang manual ini
seakan-akan menyampaikan kepada pelanggan bahwa segala sesuatunya harus
dengan proses. Agar mereka bisa menikmati dan paham saat menyeruput kopi
yang telah disajikan ini ternyata memiliki perjalanan dan proses
panjang sebelum berada ditangan para penikmat kopi.
Rasa kopi racikan orang lokal ini emang beda, ada melayu-melayu nya gitu, berdendang-dendang. Hehehe. Disajikan dingin juga tak kalah nikmatnya. Diskusi dengan sahabat sambil ngopi emang tak terasa waktu hingga larut malam. Ohya, tak seperti kebanyakan kafe lainnya, jangan harap kamu akan menemukan wi-fi di Sepertiga Malam. Ketika ditanya mengenai hal ini, jawaban sang owner adalah dengan tidak berfokusnya pandangan pada layar handphone, maka
akan terbangun komunikasi-komunikasi yang bermanfaat. Dengan harap
ide-ide dan solusi luar biasa akan tercetus bagi siapapun yang nongkrong
dan berdiskusi di sini, dan membuat sesuatu untuk kemajuan daerah.
Intinya di sini merupakan tempat berkumpulnya orang-orang dengan
kreatifitas dibidangnya masing-masing, sambil menikmati citarasa
kopi-kopi Nusantara racikan anak negeri...
So,
UDAH PADA NGOPI BELOOOM??
Kece2
ReplyDeleteKren2.... Syahduuu
ReplyDelete