Mumpung lagi di Jakarta, saya memanfaatkan waktu untuk mengexplore apa yang ada di Ibukota Negara tercinta ini, berhubung saya menyukai sejarah, akhirnya museum adalah pilihan saya untuk memulai menjelajah Ibukota. Ada banyak museum yang ada di Jakarta, salah satunya adalah Museum Nasional, atau ada juga yang menyebutnya dengan Museum Gajah.
Alamat...
Museum ini terletak di Jl. Medan Merdeka Barat No.12, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110, dengan nomor telepon (021) 3868172.
Lokasi Museum Gajah, (berbagai sumber + edit) |
Akses Menuju Lokasi
Akses menuju museum ini sangatlah mudah karena terletak di jantung Kota, kita hanya tinggal naik Busway Koridor 1 Blok M - Kota dan berhenti di halte Monumen Nasional (Monas), nah Museum Nasional ada di seberang halte tersebut.
Waktu dan Biaya Berkunjung...
Museum ini dibuka setiap hari kecuali hari senin dan hari libur nasional,
- hari selasa - jum'at, buka dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore,
- hari sabtu dan minggu, buka dari jam 8 pagi hingga 5 sore
- Perorangan dewasa 5.000,
- Perorangan anak-anak 2.000
- Rombongan (minimal 20 orang) dewasa : 3.000,
- Rombongan anak-anak (minimal 20 orang) (TK - SMA) : 1.000
- Pengunjung Asing 10.000.
Sejarahnya...
Eksistensi Museum Nasional diawali dengan berdirinya suatu himpunan yang bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778. Pada masa itu di Eropa tengah terjadi revolusi intelektual (the Age of Enlightenment)
yaitu dimana orang mulai mengembangkan pemikiran-pemikiran ilmiah dan
ilmu pengetahuan. Pada tahun 1752 di Haarlem, Belanda berdiri De Hollandsche Maatschappij der Wetenschappen (Perkumpulan Ilmiah Belanda). Hal ini mendorong orang-orang Belanda di Batavia (Indonesia) untuk mendirikan organisasi sejenis.
Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG)
merupakan lembaga independen yang didirikan untuk tujuan memajukan
penelitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam
bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi
dan sejarah, Berta menerbitkan hash penelitian. Lembaga ini mempunyai
semboyan "Ten Nutte van het Algemeen" (Untuk Kepentingan Masyarakat Umum).
Museum ini sangat dikenal di kalangan
masyarakat Indonesia, khususnya penduduk Jakarta. Mereka menyebutnya
"Gedung Gajah" atau "Museum Gajah" karena di halaman depan museum
terdapat sebuah patung gajah perunggu hadiah dari Raja Chulalongkorn
(Rama V) dari Thailand yang pernah berkunjung ke museum pada tahun 1871.
Kadang kala disebut juga "Gedung Arca" karena di dalam gedung memang
banyak tersimpan berbagai jenis dan bentuk arca yang berasal dari
berbagai periode.
Pada tahun 1923 perkumpulan ini memperoleh gelar "koninklijk" karena jasanya dalam bidang ilmiah dan proyek pemerintah sehingga lengkapnya menjadi Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Pada tanggal 26 Januari 1950, Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen diubah namanya menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia. Perubahan ini disesuaikan dengan kondisi waktu itu, sebagaimana tercermin dalam semboyan barunya: "memajukan ilmu-ilmu kebudayaan yang berfaedah untuk meningkatkan pengetahuan tentang kepulauan Indonesia dan negeri-negeri sekitarnya".
Mengingat pentingnya museum ini bagi
bangsa Indonesia maka pada tanggal 17 September 1962 Lembaga Kebudayaan
Indonesia menyerahkan pengelolaan museum kepada pemerintah Indonesia,
yang kemudian menjadi Museum Pusat. Akhirnya, berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, No.092/ 0/1979 tertanggal
28 Mei 1979, Museum Pusat ditingkatkan statusnya menjadi Museum
Nasional.
Kini Museum Nasional bernaung di bawah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Museum Nasional mempunai visi
yang mengacu kepada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu
"Terwujudnya Museum Nasional sebagai pusat informasi budaya dan
pariwisata yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan
peradaban dan kebanggaan terhadap kebudayaan national, serta memperkokoh
persatuan dan persahabatan antar bangsa".
Koleksinya...
Museum Nasional memilik beragam koleksi yang berasal dari seluruh Indonesia. Mulai dari peninggalan manusia purba masa lampau, peninggalan kerajaan-kerajaan di Indoesia, hingga seni dan budaya Nusantara.
Satu dari sekian banyak koleksi-koleksi Museum Indonesia adalah keramik-keramik yang berasal dari negara-negara Asia. Pada zaman dahulu Indonesia yang terdiri dari Kerajaan-kerajaan sering melakukan kerjasama dengan kerajaan-kerajaan negeri tetangga, seperti China (Tiongkok), Thailand, Myanmar, dan keramik digunakan sebagai alat tukar menukar (barter) atau juga sebagai hadiah tanda kenang-kenangan.
Selain keramik-keramik, museum nasional juga mengoleksi miniatur rumah adat serta beragam budaya-budaya nusantara. Seperti sisir, alat berburu, transportasi, dan lain-lain.
Selain keramik-keramik, museum nasional juga mengoleksi miniatur rumah adat serta beragam budaya-budaya nusantara. Seperti sisir, alat berburu, transportasi, dan lain-lain.
Sebagai Negara Kepulauan, sektor Maritim yang kuat merupakan hal yang harus dimiliki oleh Indonesia, dan itu sudah terbukti dengan adanya beragam bentuk kapal layar dan juga cerita-cerita tangguh Nenek Moyang kita yang sedang melaut. Sampe-sampe ada lagunyakan,
"Nenek Moyang ku seorang pelaut"
Meriam |
Koleksi berlanjut hingga ke peninggalan-peninggalan perang, seperti meriam, senjata api, dan lain-lain.
Juga terdapat ukiran seni khas nusantara.
Hingga wall of fame peta suku-suku di Indonesia, cocok deh bagi kamu yang hobby potopoto.
Fasilitas...
Di museum ada tempat parkir luas di basement, kemudian juga terdapat mushala, ruangannya luas berAC, toilet, kantin dan juga toko souvenir.
Masih banyak lagi koleksi-koleksi Museum Nasional ini, hanya saja ada beberapa tempat yang tidak boleh diambil fotonya dengan berbagai alasan. Penasaran? Silahkan saja berkunjung. :D
(sumber : http://www.museumnasional.or.id)
Wah saya perna kesini
ReplyDeletewah saya pengen kesini
ReplyDeletewah saya pernah ini gan tempatnya ajib parah sumpah dah
ReplyDeleteAjibbb
ReplyDeleteSemoga ane bisa sampai ke sana
ini bagus tempatnya (y)
ReplyDeleteKeren dan menarik setiap pembahasannya gan.... Mantap
ReplyDeleteSaya pernah kesana mas, baru naik tangga sedikit rasanya sudah sesak seperti kekurangan oksigen. Sekarang masih seperti itu kah?
ReplyDeleteUdah ada lift gan sekarang.
Deletemantep lah pokonya
Monas mah salah satu peninggalan yang memiliki sejarah yang sangat tinggi.
ReplyDeletePengen kesana cuma beda pulau gan 😂
ReplyDeleteAlhamdulillah dulu pernah mengunjungi museum itu.. Keren pokoknya.. Jadi inget lagi karena artikel ini.. Makasih gan naldo..
ReplyDeleteanytime my braderrr
Deletewaw keren
ReplyDeleteWah mantap bang,keren
ReplyDelete