Sunday, February 21, 2016

Balikpapan : The Urban Legend

Perjalanan teman saya terhenti, sambil menunjukkan arah rumah tua dengan bibir yang dimonyongkannya. Mata saya tertuju pada sebuah bangunan tua yang sudah tak beratap, terlihat usang dengan ditumbuhi semak belukar. Rumah berwarna putih tersebut sudah dipenuhi lumut dan coretan-coretan tangan "kreatif" manusia (anak kekinian). Namun tak mengurangi kesan angkernya.
Rumah Pembantaian
Yak, ini adalah rumah pembantaian yang melegenda itu. Terletak di kawasan Gunung Dubs di dalam komplek Pertamina Balikpapan. Disebut dengan rumah pembantaian dengan kisah yang bermula di zaman penjajahan Belanda dahulu. Saat itu Belanda sedang menguasai kilang minyak yang ada di Balikpapan. Kemudian datanglah pasukan Jepang ke Kalimantan yang masuk melalui utara lewat Tarakan. Saat itu merupakan masa peralihan kekuasaan antara Belanda dan Jepang yang terjadi di beberapa tempat di Nusantara. 

Jepang yang mengetahui adanya kilang minyak di Balikpapan ingin menguasainya dan mengirim pesan pada Belanda untuk tidak membakar kilang tersebut. Namun oleh Belanda pesan tersebut tak dihiraukan. Jepang yang mengetahui kilang minyak dibakar oleh Belanda menjadi murka dan merangsek masuk ke Balikpapan dan menangkap tentara Belanda di Balikpapan, dan pihak Jepang pun berusaha menangkap semua orang Belanda yang ada di Balikpapan.

Pihak Jepang menyisir semua tempat di Balikpapan dan akhirnya sampai di Gunung Dubs. Disana ada seorang suster bernama Maria van Veenen yang juga ikut tertangkap bersama beberapa orang Belanda lainnya. Sebagian orang Belanda yang ditangkap dibawa ke tempat yang bernama Banua Patra dan dibantai di sana (kejadian ini juga yang melatarbelakangi dibuatnya Monumen Perjuangan Rakyat). Suster Maria dan beberapa Belanda yang lain disekap di sebuah rumah di dekat jembatan gantung.

Terjadi perlawanan oleh orang Belanda pada Jepang di rumah itu. Beberapa orang lain termasuk suster Maria berhasil melarikan diri ke hutan-hutan menuju jembatan gantung yang terletak di belakang rumah tersebut. Namun usaha mereka sia-sia, sigapnya gerakan tentara Jepang menghalau perlawanan dan mengejar mereka yang melarikan diri.

Orang Belanda yang tak sempat melarikan diri dihabisi secara sadis dirumah tersebut. Termasuk keluarga suster Marie. Setelah membantai orang-orang Belanda, tentara Jepang mengejar sebagian lain yang kabur. Suster Marie dan beberapa yang lainnya akhirnya terdesak di jembatan gantung dan dihabisi satu persatu oleh tentara Jepang secara keji.

Hingga saat ini, rumah yang digunakan tentara Jepang untuk membantai orang-orang Belanda itu disebut dengan rumah pembantaian, dan jembatan tempat dibunuhnya suster Marie itu menjadi salah satu tempat paling angker. Sejak saat itu arwah suster Marie selalu muncul didaerah-daerah dekat tersebut, seolah tidak menerima kematiannya yang tragis.
Jembatan Gantung
Cerita tentang rumah pembantaian, jembatan gantung dan suster Marie sudah menjadi urban legend masyarakat Balikpapan. Sebuah daerah yang konon dihantui oleh hantu Suster Maria adalah kawasan Gunung Dubs, Gunung Pancur, kawasan Volker, dan sebuah rumah tua dan jembatan gantung. Seluruh tempat itu memiliki sejarah kelam yang berkaitan dengan kehidupan Suster Maria di masa lalu. Di tempat-tempat itulah, hantu Suster Maria kerap menampakkan dirinya dan mengganggu orang-orang yang memasuki daerahnya.

Menurut orang-orang setempat, Suster Maria sering menampakkan dirinya kepada pengendara ketika melintas di jalanan terjal yang ada di kawasan Volker. Beberapa orang mengaku, ketika melintas di sana, kursi tumpangannya yang semula kosong tiba-tiba terasa berat seolah ada penumpang yang tak kasatmata. Orang-orang yang mengendarai mobilnya juga mengaku melihat penampakan hantu suster di kursi kosong di belakangnya, ketika tanpa sengaja melihat dari kaca spion ketika melaju di tikungan dekat Gunung Dubs. Mitos yang beredar dimasyarakat adalah, konon jika kamu melintas di sana dengan menyisakan satu kursi kosong di kendaraamnu, maka hantu Suster Maria akan menampakkan diri kepadamu. Sosoknya yang mengerikan dengan pakaian lusuh penuh darah akan menghantui dirimu selama perjalanan. Tidak sedikit kejadian menakutkan semacam ini merupakan penyebab dari kecelakaan yang sering terjadi di kawasan Volker dan Gunung Dubs.

Menurut cerita, orang-orang yang pernah mampir di Gunung Dubs atau ke Volker – terutama di sebuah rumah tua, dan jembatan gantung yang ada di kawasan tersebut, pasti merasakan aura-aura mistis dari tempat itu. Beberapa dari mereka bahkan menceritakan pengalamannya melihat seorang perempuan berseragam suster tiba-tiba menampakkan diri di depan mereka. Suara-suara tanpa wujud juga kerap terdengar, seperti langkah-langkah di semak belukar yang ada di sana, siulan-siulan aneh juga sering terdengar bagi pengunjung di sana.





sumber :

1 comment: