Mendengar orang menyebut kota ini yang langsung terlintas dibenak saya saat kuliah dulu adalah "kota minyak" dengan seabrek kekayaan lain yang ada di dalamnya. Termasuk dikehidupan masyarakatnya. Belum pernah terlintas secara pasti mengenai kota yang terletak di pulau "lumbung energi" Kalimantan ini. Yang jelas banyak perusahaan energi, minyak dan tambang yang ada disana.
Akan dipindahkan/dirotasi ke Balikpapan sudah saya dengar beberapa waktu sebelum hal itu pasti. Dari jadwal program management trainee di kantor, hingga pembicaraan langsung dengan GM nya. Saya dengan tegas, menjawab siap saat itu. Ya sambil-sambil nyari pengalaman, dan melanjutkan tradisi merantau ya kan.
Setelah menunggu beberapa waktu dan sedikit "drama", ciee ileeh. Akhirnya awal desember 2015 saya resmi dipindahkan ke Balikpapan. Berangkat dengan 2 orang dari kantor dalam rangka perjalanan dinas. Kami berangkat dari bandara Soetta menuju bandara Sepinggan di Balikpapan. Saat turun dari pesawat, agak pusing, jetleg kali? Hweew.
di Kota Minyak |
Sebenarnya ini bukan kali pertama saya menginjakkan kaki di Kaltim, beberapa waktu lalu saya pernah 2 kali kesini juga dalam rangka perjalanan dinas. Namun saat itu hanya sebatas lewat, dan sugesti saya pun bukan sugesti orang yang menetap disini, beda dengan sekarang.
.....
Saya dikirim di sini untuk "belajar", mengenai proyek baru dari cabang unit bisnis baru di kantor. Benar-benar lokasi proyek, tanpa kantor cabang dan alat pendukung lain layaknya kantoran, tapi alhamdulillah terletak di tengah-tengah kota, deket mall pula. Jadi ya gak suntuk amat. Tapi disini lah saya mulai belajar. Berpanas berhujan begadang tidak masalah, sudah pernah dilatih saat kuliah dulu, jadi aman saja untuk beberapa saat.
Tentang Balikpapan.
Kota Balikpapan merupakan daerah tingkat II (setara Kabupaten/Kota) yang memiliki luas terkecil di Provinsi Kalimantan Timur. Kota ini terletak di tepian selat Makassar, bisa juga dibilang kota pelabuhan, karena dari Balikpapan banyak kapal menuju Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi bahkan Tarakan.
Peta Balikpapan (sumber kiri : mapsofworld, kanan : google) |
Yaa ternyata emang pentiing, selain sebagai Kota Minyak, Balikpapan juga merupakan pintu gerbang masuknya para pendatang dari luar, letaknya ditepi laut membuat ia menang di dua sisi, laut dan udara, ditambah lagi Balikpapan memiliki bandara Internasional yang Samarinda sebagai ibukota provinsi pun belum memilikinya (sedang dibangun). Hal ini menyebabkan perekonomian Balikpapan berkempang pesat. Jadi ya atlas gak salah nempatin Balikpapan sebagai kota penting.
Banyak pendatang disini, dominan Jawa dan Bugis.. Kemudian Toraja, dan tak ketinggalan perantau sejati : Minang dan Cina. Melayu?? Hmmm sulit sih, tapi kemarin sempet saya nemuin plat mobil BP cooyy. Manteep. Jadi pengen cari tau apakah ada komunitas perantau Melayu Kepri disini? Bahasa utama nya sih gak ada ya, karena banyak pendatang, jadi bahasanya nyampur ada Banjar, Kutai, Bugis dan Jawa.
Biaya Hidup.
Saya mendapat rekomendasi kost di daerah Sepinggan, dekat dengan bandara tapi jauh ke lokasi proyek. Hha. Salah langkah diawal. Kost lumayan gede, kamar mandi dalam, AC, lemari tempat tidur, meja, tipi dan wifi (ini yang paling penting), harganya 1.4 juta/bulan. Lumayan lah. Fasilitas pendukung lain adalah, dekat dengan masjid dan buanyaaaak tempat makan, meski bukan termasuk orang yang suka ngemil tapi ya seneng aja gitu. Kaya Seturan kalo di Jogja. Hhe. Yang agak kurang nyaman itu dari kost ke jalan utama untuk naik angkot yang lumayan jauh. Biaya angkot ke lokasi proyek 5000. Pp 10000.
Hanya sebulan aja disana, kemudian saya pindah kost yg lumayan dekat dengan lokasi proyek, jalan kaki paling 10 menit doank. Harganya 750, kipas angin, lemari, kasur. Lumayan nyaman tempatnya. Kemudian bulan berikutnya saya pindah kost lagi, gak jauh dari kost yg sebelumnya, yang ini 800rb/bulan, kasur kipas angin, meja, deket tempat makan, dan masjid. Ke lokasi juga deket dah.
Biaya makan di Balikpapan hampir sama dengan di Jakarta, sebelum berangkat kesini, saya sudah tanya dengan beberapa teman kampus yang kerja di Balikpapan. Makan enak banget ya 25 rebuan. Ada warteg dengan harga 12-19rb untuk seporsi nasi, tergantung lauknya sih. Tapi rata-rata harga warteg emang segituan di sini. Es teh nya 3-5 rebuan. Es jeruknya 5-7ribuan, tapi ya bener-bener es jeruk, kerasa banget jeruknya, dan seger tenanan.
Nah yang kerasa mahalnya itu kalo nongkrong gitu, tempat nongkrong disini lumayan banyak. Di sepanjang jalan MT. Haryono ada beberapa cafe, lesehan, dan angkringan. Juga terdapat pusat anak nongkrong, Pasar Segar namanya, di daerah Balikpapan Baru. Harganya menyeseuaikan lah ya. Saya bilang kerasa mahalnya ya karena dibandingin ma Jogja. Ya iya lah mahal jadinya, hha.
Sepi..
Namanya juga tempat baru ya kan, sepi pasti adalah hal yang kerap menghampiri. Teman awal paling temen kuliah yang kerja disini, dan juga alumni organisasi-organisasi kampus dulu yang kerja dan bahkan emang domisili di Balikpapan, tapi karena kesibukan masing-masing jadi jarang ketemu juga. Karena saya ini orang yg suka banget bersosialiasi, mulai deh cari refrensi-refrensi komunitas di Balikpapan, dan binggo! Dapat akhirnya, Backpacker Balikpapan dan Indobarca Balikpapan. Sepik-sepik sama adminnya di twitter akhirnya dapat deh masuk ke grup line IB Balikpapan, sedangkan backpacker Balikpapan saya hold dulu karena ada sesuatu dan lain hal.
Hakss! Bakal dapet temen baru ni, bener aja kopdar pertama kali yang saya ikutin, langsung ngebahas rencana musyawarah chapter, dan alhamdulillah bisa berkontribusi sedikit berkat pengalaman organisasi. Dapat temen baru tentunya, rupanya ada alumni UPN juga, beda fakultas tapi, bahkan ada orang se-Kepri dari Karimun. Alhamdulillah. Ditambah lagi temen-temen yang lain.
"Misi selanjutnya adalah : mencari orang-orang / komunitas Melayu di Balikpapan. :D"
Yang unik.
Ada hal unik di Balikpapan ini (menurut saya sih ya). Cara mereka menyebut angkot, mereka menyebutnya taxi. Sedangkan taxi beneran mereka menyebutnya kargo, belum sempet nyari tau darimana sebabnya kata itu.
"Taxi" dan "Argo" nya Balikpapan. |
Satu hal lagi, yang bikin saya agak kaget, ya adanya -maaf- pengemis dan gelandangan.. Dikota yang boleh dibilang makmur gini seharusnya hal itu gak ada, makanya agak heran aja, pas awal-awal jalan dan berenti di lampu merah, ada pengemis gitu, tapi gak banyak siih, jarang juga ngeliatnya. Kemudian masalah macet-macetan, hanya di jam-jam tertentu dan saat-saat tertentu aja. Ohya, Balikpapan dinobatkan sebagai kota dengan lalu lintas yang paling aman loh. Manteep kan.
Wisata
Sebagai kota besar, tentunya ada tempat-tempat menarik untuk dikunjungi. Setelah cari refrensi lewat mbah gugel dan buka akun instagram yang bertema jalan-jalan itu, akhirnya ketemu beberapa tempat rekreasi di sini. Ditandai dulu, nunggu waktu yang pas. Setelah beberapa waktu, akhirnya bisa pergi ketempat-tempat tersebut bersama seorang teman kantor, meski gak semua karena keterbatasan waktu, tapi lumayan lah untuk mengobati rasa penasaran. Ada tugu Monpera, pantai Manggar, Penangkaran Buaya Teritip, dan Monumen Jepang. Hanya itu yang baru bisa disambangi, next time kita jelajahi lagi tempat-tempat yang lain.
Yah itu lah selintas cerita rantau selama kurang lebih 2 bulan berada di Balikpapan, masih banyak lagi tempat yang ingin dikunjungi. Mumpung masih di tempat orang, dan juga dikelilingi oleh orang-orang baik -alhamdulillah-. Nanti insha Allah akan ada lanjutannya, tergantung mood yak. :D
Saya teringat ketika masih tinggal di surabaya, dmn tempat saya berjuang sebelum saya memutuskan pulang kampung....
ReplyDeleteSemoga ini bisa menginsporasi teman2 kita yg merantau....
Kalo ngomongin masalah kargo sama taxi mah mang beda2 om ... kalo do di rumah ane malah nyebut taxi tu sedan sedangkan angkot itu kol ...
ReplyDeletekalu di tempat saya kol = kubis gan hehehe
Deletewah.. kalo saya denger nama balikpapan keingetnya sama batubara/kelapa sawit :v wkwkw soalnya banyak ortu temen dulu yg kerjanya seputar batubara sama kelapa sawit
ReplyDeleteYap selain dikenal dg kota Minyak, Balikpapan juga banyak terdapat kantor2 perusahaan Sawit dan Batubara
DeleteJadi kepingin lagi ke balikpapa wk, soalnya udah lama banget gak nengokin keluarga di Balikpapan
ReplyDeleteSalam sesama perantau juga bro. Bedanya ane merantau ke negeri laskar pelangi 😊
ReplyDeleteWah Belitung ya, daridulu pengen banget aku kesana eh
DeleteMonumen jepang, apa peninggalan jepang gitu? Apa cuma monumen yang dibangun oleh bangsa kita untuk suatu pergerakkan gitu gan?
ReplyDeleteMonumen, seperti tugu peringatan atas gugurnya tentara Jepang saat perang dunia II dulu
DeleteWah berani merantau keren deh, kapan aku bisa merantau ya? BTW di Balikpapan aku tertarik sama wisata Pulau Segajah, kapan2 kesana lah Gan cerita2
ReplyDeleteYap, merantau seperti tradisi "kecil2an" keluarga kami dan Sebagian masyarakat di tempat kami. Pulau Segajah ya.. Kayanya menarik
DeleteWahh keren juga ya. Ditunggu review tentang wisata wisata disana gan siapa tau bisa jadi referensi liburan
ReplyDeleteOkay sihaaaap
Deletewah saya baru tau ada tempat2 keren di balikpapan..semoga cepat menjadi tempat yang ramai pengunjung..aamiin
ReplyDeleteJadi pengen ngelancong ke balikpapan,
ReplyDeletePngen tau destinasi tempat tempat yg exsotis disana,kapan bisa kesana y,hehe
Jadi pengen kesana juga nih mas
ReplyDeleteNaik taxi apa kargo...?
DeleteSeru banget pembahasan seputar perjalanan admin hampir semua tempat wisata d indo ada d blog ini😊👍
ReplyDeleteSebelumnya saya beum perah ke blikpapan..Sekarang saya jadi tahu gambaran balikpapan..
ReplyDeleteJadi kepingin tahu lebih tentang balikpapan, tulisannya nformatif banget. bagus, memperkenalkan budaya daerah.
ReplyDeleteKeep spirit ya...
Trimss gaan
Deletemakanan di balikpapan lebih mahalan sedikit ya di bandingkan dengan palangkaraya, di sana (palangka) 15 sudah kenyang bisa beli nasi sayur lauk ikan + esteh, oktober kemarin saya 3 mingguan berada di palangkaraya
ReplyDeleteIa lumayan mahal, sesuai dg pendapatan kota nya mungkin, Hhe.
DeletePalangkaraya, pengen eh kesana, Kalteng aku cuma singgah di Barito Timur aja kemarin.
Mantap, nih, bisa buat list next trip ke Balikpapan. Semoga bisa kesana
ReplyDeleteWah keren banget mas naldo ini. Mudah bergaul. Membaca artikel membuat saya termastermo untuk mudah bergaul dengan orang lain
ReplyDeleteKota minyak, bisalah main ke riau,sesama kota minyak
ReplyDelete