Saturday, September 19, 2015

Peristiwa 19 September, #hariinidalamsejarah

Deretan Peristiwa 19 September :


1926 - Peresmian Stadion San Siro di Milan. 
San Siro daat malam, via www.incomingpartners.it
San Siro didesain berdasarkan stadion model Inggris, hanya untuk sepakbola dengan empat tribun yang berkapasitas 35.000 penonton. Stadion itu dibuka 89 tahun yang lalu, saat Inter mengalahkan Milan 6-3. Pertandingan liga pertama di stadion ini dimainkan pada 19 September 1926 saat Milan kalah 1-2 dari Sampierdarenese sementara laga internasional pertama dimainkan pada 20 Februari 1927 di mana Italia imbang 2-2 dengan Cekoslowakia. Hingga akhir tahun 1945, San Siro hanya menjadi properti eksklusif Milan sementara Inter memainkan laga kandang mereka di Arena di pusat kota. Sejak saat itu “Teater Sepakbola” ini telah mengalami banyak renovasi hingga terciptanya monumen sepakbola seperti sekarang. 
sumber : https://www.facebook.com/notes/internazionale-milan-fc/sejarah-stadion-san-sirogiuseppe-meazza/281152761930145


1945 - Penyelenggaraan Rapat Raksasa di Lapangan IKADA (Gambir).
Suasana Rapat Akbar di lapangan IKADA, via www.pusakaindonesia.org
Para pemuda Jakarta yang dipelopori oleh Komite Aksi Menteng 31 merencanakan menggerakan aksi massa pada suatu rapat raksasa di Lapangan Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) dengan tujuan agar para pemimpin bangsa Indonesia dapat berbicara langsung di hadapan rakyat Indonesia.
Para pemuda sudah siap menerima perintah dari para pemimpin Republik Indonesia, tetapi perintah yang ditunggu itu tidak juga kunjung datang hingga tanggal 19 Agustus 1945. Oleh karena itu, pada tanggal 19 Agustus 1945 diperkirakan sekitar 200 – 300 ribu rakyat berkumpul di Lapangan Ikada. Kebanyakan rakyat yang datang berasal dari Jakarta, Tangerang, Bekasi dan sekitarnya. Selain mereka juga ada para pemuda yang berasal dari Seinendan, Keibodan, Barisa Pelopor dan BKR.  
Sumber :
http://www.sejarawan.com/91-rapat-raksasa-di-lapangan-ikada.html
http://www.astalog.com/1526/makna-penting-diselenggarakannya-rapat-raksasa-di-lapangan-ikada.htm


1945 - Insiden Hotel Yamato: Rakyat Surabaya menurunkan dan merobek Bendera Belanda (merah-putih-biru) yang berkibar di atap Hotel Yamato, Surabaya, Jawa Timur, kemudian mengibarkannya kembali sebagai Bendera Indonesia (merah-putih), setelah membuang bagian berwarna birunya. 
Insiden Hotel Yamato, via www.kompasiana.com
Adalah Sudirman, pejuang dan diplomat yang merupakan wakil pemerintahan Indonesia, masuk ke hotel dengan dikawal Sidik dan Hariyono. Mereka mencoba berunding untuk meminta Ploegman menurunkan bendera Belanda. Namun, Ploegman menolak, dan tidak mengakui kedaulatan Indonesia.
Perundingan semakin memanas, sampai akhirnya Ploegman mengeluarkan pistol. Hal tersebut memicu perkelahian dalam ruang perundingan. Ploegman tewas dicekik Sidik, yang kemudian juga terbunuh oleh tentara Belanda yang bersiaga. Sementara itu, Sudirman dan Hariyono melarikan diri ke luar Hotel Yamato.
Di luar hotel, para pemuda, yang mengetahui bahwa perundingan tidak berjalan lancar, langsung mendobrak masuk, dan terjadilah perkelahian di lobi hotel. Sebagian pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda.
Hariyono, yang semula bersama Sudirman, kembali ke dalam hotel dan ikut memanjat tiang bendera bersama Kusno Wibowo. Mereka kemudian berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya kembali ke puncak tiang.
sumber : http://lipsus.kompas.com/avanzanation/read/2014/02/25/1218478/kisah.heroik.insiden.hotel.yamato


1973 - Raja Carl XVI Gustaf naik takhta di Swedia.
Raja Carl XVI Gustaf, via saripedia.wordpress.com
Carl XVI Gustaf (Carl Gustaf Folke Hubertus, lahir di Solna, 30 April 1946; umur 64 tahun) bergelar Yang Mulia Sang Raja adalah Raja Swedia saat ini. Ia adalah putra satu-satunya Pangeran Gustaf Adolf (1906-1947) dan Putri Sibylla dari Sachsen-Coburg-Gotha (1908-1972). Ia naik takhta pada 19 September 1973 setelah kakeknya, Gustaf VI Adolf meninggal dunia.
Carl Gustaf ialah anak bungsu dari 5 bersaudara dan satu-satunya putranda Pangeran Gustaf Adolf dan Putri Sibylla. Kematian ayahandanya dalam kecelakaan pesawat di luar Kopenhagen, Denmark pada 26 Januari 1947 meninggalkan Carl Gustaf yang berusia 9 bulan kedua dalam garis pewaris tahta, di belakang kakendanya, Putra Mahkota Gustaf Adolf. Saat buyutnya Raja Gustaf V meninggal pada 1950, Carl Gustaf yang berusia 4 tahun menjadi pewaris tahta Swedia.
Dalam sebuah pidato pada 2005, Carl Gustaf menunjukkan perasaannya tentang pertumbuhannya tanpa tau ayahandanya. Saudarinya Putri Birgitta menguraikan perasaan itu dalam sebuah wawancara di saat yang sama, berkomentar bahwa ibundanya dan pengadilan kerajaan Swedia yang keras saat itu tidak mempertimbangkan kebutuhan emosional Pangeran Gustaf sebagai seorang anak. Saat itu, ia berkata, tragedi itu tak pernah dibicarakan dengan anak-anak.
sumber : https://saripedia.wordpress.com/tag/carl-xvi-gustaf/


1983 - Saint Kitts dan Nevis merdeka dari Britania Raya.
Kitts dan Nevis, via www.30caribbeanislands.com
Federasi Saint Kitts, dan Nevis adalah sebuah negara federasi dua pulau yang terletak di Kepulauan Leeward, Karibia. Negara ini merupakan negara yang terkecil di Amerika, dalam luasnya, dan jumlah penduduknya. Ibu kota, dan kursi pemerintahan federal bertempat di Pulau Saint Kitts. Pulau Nevis yang lebih kecil wilayahnya berjarak sekitar 3 km sebelah tenggara Saint Kitts.
Saint Kitts, dan Nevis merupakan pulau-pulau pertama di Karibia yang disinggahi orang Eropa. Saint Kitts dahulu adalah rumah bagi perkampungan Inggris, dan Perancis pertama di Karibia.
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Saint_Kitts_dan_Nevis


1985 - Gempa dan Tsunami mengguncang Mexico City yang menghancurkan 405 bangunan, seluruh surat kabar membuka dana kemanusiaan di Mexico City.
Efek Gempa Meksiko, via whereverlifetakesus.travellerspoint.com



https://id.wikipedia.org/wiki/19_September

No comments:

Post a Comment